Jumat, 30 Oktober 2009

Pengalaman Tahun 2006

Sekitar Pertengahan tahun 2006 lalu, aku berkenalan dengan seorang wanita yang kukenal dari sebuah permainan game OnLine, sebut saja namanya indah. Dari sinilah kami akhirnya mendapatkan petualangan pribadi kami yang sering kami lakukan berulang-ulang

Aku saat itu adalah seorang karyawan sebuah perusahaan swasta di daerah pluit, dan ia adalah seorang karyawati dari sebuah perusahaan swasta di daerah blok m.

Semakin lama mengenal dia, kami pun akhirnya jadian di dunia maya, itupun setelah bertukar nomor hp dan juga bertukar foto. Dan beberapa lama setelah kami menjadi sepasang kekasih, kami pun berencana untuk bertemu langsung alias kopi darat.

Hari senin itu, adalah waktu yang kami tentukan untuk bertemu langsung, rencananya pulang kantor, mencari makan malam, dan juga nomat (nonton hemat di bioskop). Ketika ku jemput dia di lobby kantornya, itu adalah pertama kalinya kuliat dia secara langsung. “Wanita yang sangat menarik” kuberkata dalam pikiran ku.

Sekedar gambaran, indah adalah wanita dengan berkulit kuning langsat, tinggi 165 cm, berat 45kg, rambut panjang sepungung nan halus dan tertata dengan rapi, dan tak lupa ukuran dada 34B. Saat itu ia mengunakan celana panjang hitam dari bahan katun, dan baju yang ku tak terlalu tahu model nya namun dari bahan yang sangat halus, dan seakan mengikuti lekuk tubuh bagian atasnya.

Dari kantornya, kami pun jalan untuk mencari makan, dan saat itu kami makan di suatu rumah makan di sekitar Gatot subroto. Disana kami banyak bercerita tentang diri kami masing2, dan dari situpun aku tahu bahwa dia sebenarnya sudah tidak perawan, namun kejadian hilangnya perawan dia itu adalah sex terakhir yang dia rasakan hingga saat ini.

Setelah makanan habis, dan juga setelah ngobrol panjang lebar, akhirnya kami pergi ke bioskop. Bioskop yang kami datangi terletak di PH, sengaja aku memilih tempat itu karna di tempat itu jauh lebih tenang dibandingkan bioskop lainnya yang pada hari senin selalu crowded oleh pengunjung.

Ketika film itu dimulai, kami menonton film itu dengan seksama, sambil pelan2 mulai tangan kananku bergerak ke pundak nya, merangkulnya, dan membelai2 rambut nya nan indah dan halus, aku melakukan itu untuk menyatakan perasaan sayang dan berniat untuk membuatnya lebih nyaman.

Beberapa menit setelah kulakukan itu, dia menatap wajahku, dan akupun membalas tatapan penuh arti tersebut. Dan bibir kami pun beradu dengan halus, berciuman, dan mulailah kami memainkan lidah, saling menghisap, memilin, berputar putar.

Dan sambil tetap melakukan ciuman2 tersebut, tangan kiriku mulai bergerak, dari awalnya memegang leher dan melakukan usapan2 kecil, perlahan turun ke dada nya, yang ternyata walau berukuran 34 namun terasa kencang. Secara perlahan kuusap toketnya walau masih dari luar bajunya. Dan ia mendesah pelan,, “ohh jooee….”

Mendengar desahan lemahnya, akupun langsung menyelipkan tanganku kedalam bajunya. Mulai dari mengusap2 perutnya secara perlahan, lalu naik lagi keatas, dan berhenti tepat diluar bra nya, dan pelan2 kuremas toket nya yang masih tertutup bra. Dan tanpa kuduga, ia malah menaikkan bra nya hingga aku bisa bermain dengan leluasa di toketnya, dan terutama di putingnya.

Mulai dari mengusap2 sekeliling pangkal toketnya, dan akhirnya memilin2 puting susunya, tampak membuatnya kegelian sekaligus merasakan awal kenikmatan. Dan itu membuatnya melahap bibirku lebih ganas lagi.

Setelah 15 menit aku bermain didaerah toketnya, tanganku kembali turun ke perutnya, dan tak sengaja aku menyentuh kaitan celananya, yang ternyata … sudah terbuka (bukan aku yang buka loohh)

Segera saja kuturunkan retsletingnya, dan dari luar CD nya, mulai kuraba2 gundukan kecil yang ada disana, dan turun kelobang kenikmatannya, dan ternyata sudah sangat becek. Walaupun begitu tetapku saja kumainkan jariku dari luar CD nya, sekitar 1-2 menit dan ternyata tangannya memegang tanganku, dan mengarahkannya untuk masuk kedalam CD nya.

Ketika aku masukkan jari2 aku ke dalam CD nya, ternyata bersih sekali, tampaknya indah adalah wanita yang rajin mencukur bulu kemaluannya hingga bersih sama sekali, dan bagiku itu adalah kenikmatan tersendiri.

Kugunakan jari tengahku untuk sedikit mencolek2 bibir memiawnya, dan tidak lama berselang, ku masukkan jariku kedalam memiawnya itu (ternyata masih sempit bow, padahal aku cuma masukin 1 jari doang, yaitu jari tengah) dia mendesis dikupingku, “ssshhh…. Jooeee…. Ohhhhh…. I love itt..”
Mendengar itu, kupercepat saja permainan jariku pada memiawnya, dan tak lama kemudian, kulihat badannya sedikit mengejang lalu terkulai lemah dibangku bioskop itu. Wajahnya nampak sedikit lesu, namun sangat jelas tersirat kepuasan.

Entah berapa lama kami melakukan itu, namun ternyata film yang kami tonton koQ tiba2 udah abis yah? Hmmm…..

Sesaat sebelum lampu bioskop akan dinyalakan, kami sempat merapikan barang2 kami dan saat pengunjung lainnya keluar, kami pun keluar paling terakhir.

Sepulang dari bioskop, aku mengantarnya pulang ke kostnya, dan akupun mengantarnya hingga depan pintu kamarnya. Sekedar gambaran, kost nya Indah bagiku adalah sebuah apartement dengan skala lebih kecil. Masuk melalui pos satpam, area parkir dibasement, namun hanya saja ukuran kamarnya lebih kecil.

Setelah memarkir kendaraan, aku turut keatas untuk mengantarnya hingga depan pintu kamarnya sambil merangkul punggungnya. Dan ketika sudah sampai di depan pintu kamarnya dan membuka kuncinya, aku mencium bibirnya dan ia pun membalas ciumanku itu dengan tak kalah bergairahnya denganku.

Kembali keletakkan tangan kiri ku pada lehernya, menahannya, mengusapnya perlahan dan bergerak kebelakang lehernya. Dan itu tampak membuatnya mulai horny kembali, karena sesaat kemudian, ia menarik badanku masuk kekamarnya, dan menutup pintu dengan segera.

Dengan berjalan mundur, ia kembali menarik badanku. Dibelakangnya ada sebuah kasur, dan dia langsung terlentang dikasur itu sambil tetap menarik badanku hingga menindih badannya. Jadilah saat itu kami bertindihan sambil berciuman mesra.

Setelah sekitar 5 menit kami melakukan itu, kita bertukar posisi, hingga dia ada di atas ku, dan walaupun kita masih berpakaian lengkap, dia memposisikan memiawnya menempel pada tongkolku. Dan ia bergerak maju mundur hingga terasa tongkol ku meng-gesek2 memiawnya dari luar.

Akupun tak tinggal diam segera saja kulepaskan bajuku dan singletku hingga aku bertelanjang dada, dan setelah itu sambil dia tetep duduk diatas tongkol ku, kulepaskan pula bajunya dan tak juga tak lupa bra yang dipakainya.

Ketika kami sudah sama2 bertelanjang dada, kupeluk dia dengan erat, dengan posisi Indah masih tetap duduk di tongk0

Tidak ada komentar:

Posting Komentar